Sebenarnya kematian merupakan hal yang akan terjadi pada mahluk hidup yang ada di dunia ini. Akan tetapi baru-baru ini ilmuwan melakukan penelitian terhadap kematian dan berusaha untuk menghidupkan induvidu yang sudah mati, nah apakah ilmuwan bisa menghidupkan orang yang sudah mati?
Adapun sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bagaimana kematian dalam organisme itu terjadi, kematian menyebar dengan cepat seperti gelombang antar sel ke sel lainnya sehingga sel-sel tersebut mati semua.
Di dalam studi ini ilmuwan berusaha untuk memutuskan gelombang kematian antar sel sehingga bisa mencegah suatu induvidu mengalami kematian. Artinya selain bisa menghentikan kematian ilmuwan juga berusaha ’menghidupkan’ kembali individu yang mati.
Seperti dilansir dari okezone, ilmuwan sangat kesulitan untuk mempelajari proses kematian sebab tidak ada orang satu pun yang mau dijadikan bahan percobaan kematian kecuali hewan, ilmuwan pun memilih cacing sebagai sampel percobaan kematian. Ilmuwan memilih cacing karena memiliki proses mekanisme yang serupa dengan makhluk hidup mamalia.
Sebuah fitur yang luar biasa dari cacing adalah ketika hewan ini mati, maka penyebaran kematian melalui tubuh cacing bisa dilihat melalui bantuan alat seperti mikroskop. Ketika mati, hewan melata ini mengeluarkan cahaya biru neon yang disebabkan oleh nekrosis atau jalur kematian sel.
David Gems dari Institute of Health Aging di University College London mengatakan, peneliti telah berhasil mengidentifikasi jalur kimia penghancuran diri pada cacing.
“Kami telah mengidentifikasi jalur kimia penghancuran diri yang menyebarkan kematian sel dalam cacing, yang kita lihat karena fluoresensi biru ini menyala melalui tubuh. Ini seperti ‘Grim Reaper’ biru, pelacakan kematian karena menyebar ke seluruh organisme sampai semua kehidupan dipadamkan,” jelas David.Seandainya studi cacing ini melahirkan sejumlah indikasi, peneliti mungkin dapat menghentikan biokimia sinyal kalsium yang menyebarkan kematian.
“Kami menemukan bahwa ketika kami memblokir jalur ini, kami bisa menunda kematian yang disebabkan oleh stres seperti infeksi. Namun, kami tidak bisa memperlambat kematian akibat usia tua,” kata David.Jadi, mampukah ilmuwan menghidupkan kembali orang yang sudah mati atau mencegah orang yang mau mati.