Saturday
Bahaya Yang Mengintai Ketika Menggunakan Wi-Fi di Tempat Umum
Asyik Seru — Sepertinya bukan hal yang aneh lagi apabila memanfaatkan waktu senggang dengan mengakses internet menggunakan hotspot wi-fi. Akan tetapi, penting untuk diingat bahwa menggunakan sebuah jaringan tertentu bisa berisiko.
Walau berisiko, tapi tetap saja lebih dari sepertiga pengguna tidak waspada ketika menggunakan jaringan wi-fi publik. Hal ini terungkap dalam survei Kaspersky Consumer Security Risks yang dilakukan oleh Kaspersky Lab dan B2B International pada musim panas (Juni -September) 2013 lalu.
Saat ini, berdasarkan siaran tertulis yang diterima, Sabtu (19/10), seseorang begitu mudah untuk bisa online. Selain jaringan telpon seluler dan jaringan kabel komunikasi broadband, setidaknya ada satu hotspot di berbagai tempat yang bisa membuat komputer dan perangkat mobile terhubung ke internet.
Tapi, banyak hotspot yang tidak memberikan perlindungan andal bagi pengguna, dan para pengguna pun banyak yang tidak sadar atau tidak waspada akan masalah yang bisa ditimbulkan.
Dari hasil survei di atas, 34 persen pengguna tidak melakukan tindakan khusus untuk melindungi aktivitas mereka saat online menggunakan hotspot, sementara 14 persen pengguna tanpa ragu berbelanja online atau berbanking online di jaringan apapun yang bisa mereka dapatkan.
Hanya 13 persen pengguna yang meluangkan waktu untuk mengecek standar enkripsi di hotspot yang mereka gunakan. Pentingkah untuk selalu berhati-hati ketika menggunakan Wi-Fi publik, atau kita hanya terlalu khawatir?
Anda tidak pernah tahu apa yang ‘sedang dilakukan’ oleh seseorang yang berada di meja sebelah Anda yang juga sedang menggunakan laptop. Mungkin saja, seperti Anda, ia sedang mengecek email atau chat dengan temannya.
Atau, bisa jadi ia sedang mengawasi trafik Internet orang-orang yang ada di sekitar dirinya, termasuk Anda. Mungkin saja ia sedang melakukan serangan ‘A Man-in-the-Middle’.
Akses poin apa pun bisa menjadi jendela penghubung ke internet bagi perangkat apa pun yang tersambung ke akses tersebut. Rekues dari sebuah perangkat akan melalui akses poin, dan baru setelah itu perangkat bisa membuka situs yang diinginkan.
Tanpa adanya enkripsi komunikasi antara pengguna dan akses poin, sangatlah mudah bagi penjahat cyber untuk mengintersepsi atau menangkap data apa pun yang Anda masukkan, termasuk data yang Anda masukkan saat online banking atau ketika belanja online. Selain itu, serangan seperti ini tetap mungkin terjadi meskipun hotspot terlindungi dengan password dan koneksi-https antara situs yang ingin dibuka dan browser pengguna diset ke pengaturan aman (secure).
Lantas data apa saja yang menarik perhatian penjahat cyber? Jawabannya adalah data apa pun yang bisa digunakan untuk meraup keuntungan, terutama login dan password akun-akun email, e-banking, e-payment, dan jejaring sosial.
Jika kita melihat kenyataan ini, maka sudah jelas bahwa kita perlu koneksi Wi-Fi yang aman, tetapi bagaimana cara mendapatkannya?
Kaspersky Lab menganjurkan pengguna menggunakan koneksi yang aman ke akses poin. Melakukan ini saja sudah mengurangi risiko intersepsi trafik oleh penjahat cyber.
Namun, jika pengguna ingin membuka situs yang meminta informasi personal seperti username dan password, tindakan pencegahan di atas harus diikuti dengan tools perlindungan tambahan.
Teknologi Safe Money yang dikembangkan secara khusus oleh Kaspersky Lab memastikan hadirnya perlindungan terbaik untuk transaksi online banking dan pembayaran online.
Sebenarnya, Teknologi Safe Money ini merupakan seperangkat mekanisme perlindungan yang secara otomatis akan aktif begitu pengguna mengetikkan situs toko online serta layanan e-banking atau e-payment pada browser mereka. Teknologi ini melindungi pengguna dari serangan yang memanfaatkan kerentanan software, laman phishing, malware serta serangan ‘Man-in-the-Middle’.
Pada saat koneksi aman antara browser dan situs bank terbuka, Safe Money akan mengecek sertifikat verifikasi situs tersebut. Kemudian, Safe Money akan membandingkannya dengan database situs terpercaya yang selalu diupdate demi memastikan otentitas situs tersebut.
Seandainya lolos dalam pengecekan, maka koneksi dianggap terpercaya atau aman. Apabila sertifikat verifikasi tidak ada dalam database, situs yang ingin dibuka bisa jadi situs palsu yang dibuat oleh ‘man-in-the-middle’ untuk menipu pengguna dan mencuri data personal pengguna. Safe Money memastikan bahwa hal seperti ini tidak akan terjadi.
No comments:
Post a Comment